Swedia: Pembakar Al-Qur'an Dituntut Ujaran Kebencian – DW – 29.08.2024
  1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Hukum dan PengadilanSwedia

Swedia: Pembakar Al-Qur'an Dituntut Ujaran Kebencian

29 Agustus 2024

Dua orang dituduh melakukan pelanggaran karena membakar Al-Qur'an di depan masjid dan tempat umum lainnya.

https://p.dw.com/p/4k25h
Demonstrann di Bangladesh membawa spanduk bertuliskan "Shame on Sweden" dalam protes mengecam penistaan dan pembakaran Al-Qur'an di Swedia
Umat muslim Bangladesh melakukan protes terhadap penistaan dan pembakaran Al-Qur'an di Swedia. Protes berlangsung di Paltan, Dhaka, Bangladesh, 7 Juli 2023Foto: Md. Rakibul Hasan/ZUMA Wire/IMAGO

Dua pria di Swedia akan diadili dengan tuduhan ujaran kebencian karena membakar sebuah Al-Qur'an pada 2023. Pembakaran Al-Qur'an itu memicu kemarahan umat Muslim dunia dan menimbulkan kekhawatiran akan adanya serangan balasan di Swedia. 

Umat Islam mempercayai Al-Qur'an sebagai firman yang langsung diturunkan oleh Allah secara harfiah. Karena itu, menodainya merupakan pelanggaran berat. 

Namun, para kritikus mengatakan bahwa Swedia, salah satu negara paling liberal di dunia, seharusnya menanggapi pembakaran Al-Qur'an sebagai bentuk kebebasan berbicara yang dilindungi oleh hukum.

Seorang demonstran Iran memegang salinan Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, dalam sebuah protes atas pembakaran Al-Qur'an di Swedia
Seorang demonstran Iran memegang salinan Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, dalam sebuah protes atas pembakaran Al-Qur'an di SwediaFoto: Sobhan Farajvan/Pacific Press/picture alliance

Di sisi lain, jaksa Swedia mengatakan bahwa kedua orang tersebut dituduh melakukan "pelanggaran agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional.” 

"Kedua pria itu dituntut karena telah membuat pernyataan dan memperlakukan Al-Qur'an dengan cara tersebut untuk mengekspresikan penghinaan terhadap umat Islam karena keyakinan mereka,” kata jaksa senior Anna Hankkio dalam sebuah pernyataan.

Menurut Otoritas Kejaksaan Swedia, pembakaran terjadi dalam empat waktu yang berbeda, di mana kedua pria itu membakar kitab suci umat Islam di luar masjid dan di tempat-tempat umum lainnya.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

'Dilindungi' di bawah konstitusi Swedia, kata pengacara

Salah satu dari kedua pria itu tidak memberikan komentar atas tuduhan tersebut, sementara pria lainnya berbicara kepada kantor berita Reuters melalui pengacaranya, dan membantah melakukan kesalahan apa pun.

"Izin yang diberikan sehubungan dengan demonstrasi tersebut dilindungi oleh niat klien saya. Hak-haknya dilindungi oleh konstitusi Swedia,” ujar Mark Safaryan, pengacara salah satu pembakar Al-Qur'an, kepada Reuters.

Pemerintah Swedia telah merespons pembakaran Al-Qur'an dengan kecaman dan berusaha menegakkan hukum kebebasan berbicara dan berkumpul yang dilindungi oleh konstitusi.

Peristiwa pembakaran Al-Qur'an juga menyebabkan ketegangan hubungan antara Swedia dan beberapa negara Timur Tengah.

Pada Juli 2023, para pengunjuk rasa Irak menyerbu kedutaan besar Swedia di Baghdad sebanyak dua kali, yang kemudian memicu kebakaran di dalam gedung kedutaan.

Kemudian pada bulan Agustus, badan intelijen Swedia, Sapo, menaikkan level ancaman teror setelah pembakaran Al-Qur'an menjadikan negara itu sebagai "target prioritas” untuk serangan teror.

mel/rs (Reuters, AFP)